4.1 LETAK GEOGRAFIS DESA
Sumber-Arum merupakan salah satu desa di Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi
yang merupakan desa pecahan dari desa Seragi pada tahun 1995 dan pada 3 maret
tahun 1997 di sahkan oleh GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR melaui
surat keputusan NOMOR 24 TAHUN 1997.
Desa Sumber-Arum secara geografis terletak di dataran tinggi dan sebagian berada didataran rendah berjarak
kurang lebih 8km arah barat dari pusat kecamatan dan memiliki potensi yang
cukup strategis dengan luas wilayah 9000,125ha yang terbagi menjadi 7 dusun,
yakni: Dusun pasar, Dusun Krajan, Dusun Sumber-Asih, Dusun Mangaran, Dusun
Kampung anyar, Dusun Bejong, dan Dusun Lider dengan perbatasan wilayah sebagai
berikut:
Utara : berbatasan dengan Kecamatan Bondowoso
Barat : berbatasan dengan Desa Temu Asri Kecamatan
Sempu
Selatan : berbatasan dengan Desa Seragi
Kecamatan Songgon
Timur : berbatasan dengan Desa Sumber-Bulu
Kecamatan Songgon
Desa
Sumber-Arum dengan luas wilayah 9000,125ha terdiri dari tanah sawah 450 ha,
tanah tegalan seluas 1.110ha, tanah pemukiman 14ha, dan tanah pekarangan seluas
5700ha. Desa Sumber-Arum Kecamatan Songgon memiliki jumlah penduduk 6867 jiwa
yang terdiri dari 3701 jiwa penduduk laki-laki dan 3166 jiwa perempuan. Potensi
Desa Sumber-Arum cukup besar, baik potensi yang sudah dimanfaatkan maupun yang
belum di manfaatkan secara maksimal. Potensi yang ada baik sumber daya alam maupun sumber daya
manusianya perlu terus digali dan dikembangkan untuk kemakmuran masyarakat
secara umum.
4.1.2
Demografi
Desa
Secara umum gambaran penduduk desa Sumber-Arum dapat
di klasifikasikan dalam 4 hal yaitu: berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan, tingkat
pendidikan, agama, usia. Adapun gambaran dari demografi Desa Sumber-Arum
sebagai berikut:
4.1.2.1 penduduk
berdasarkan jenis kelamin
gambaran
secara umum tentang jumlah penduduk Desa Sumber-Arum berdasarkan jenis kelamin
dapat disajikan pada tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk
Berdasarkan Jenis Kelamin
No
|
Jenis
Kelamin
|
Jumlah
Orang
|
1
|
Laki-laki
|
3.701
|
2
|
Perempuan
|
3.166
|
Jumlah
|
6.867
|
Sumber
: Profil Desa Sumber-Arum tahun 2012
Dari
tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 3.701 orang penduduk Desa Sumber-Arum berjenis kelamin
perempuan sedangkan sisanya sebesar 3.166 orang berjenis kelamin laki-laki. Hal tersebut menunjukkan bahwa penduduk di desa tersebut
di dominasi oleh perempuan. Peran perempuan sangat penting, di desa tersebut
sebagian perempuan berperan ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga serta sebagai
buruh di perkebunan atau buruh tani. Mereka melakukan hal tersebut untuk
mendapatkan penghasilan tambahan agar mampu mencukupi kebutuhan hidup terutama
untuk biaya pendidikan anak.
4.1.2.2 penduduk
berdasarkan pekerjaan
gambaran
secara umum tentang jumlah penduduk Desa Sumber-Arum berdasarkan pekerjaan
dapat disajikan pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel
4.2
Jumlah
Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
No
|
Pekerjaan
|
Jumlah (orang)
|
1
|
Petani
|
401
|
2
|
Pegawai Negeri
Sipil
|
15
|
3
|
Buruh Tani
|
440
|
4
|
Industri Rumah
Tangga
|
6
|
5
|
Pedagang
Keliling
|
5
|
6
|
Peternak
|
391
|
7
|
Montir
|
11
|
8
|
Bidan Negeri
|
1
|
9
|
Pembantu Rumah
Tangga
|
4
|
10
|
TNI
|
1
|
11
|
POLRI
|
1
|
12
|
Pensiunan
|
6
|
13
|
Jasa
Alternatif
|
3
|
14
|
Karyawan
Swasta
|
790
|
15
|
Makelar
|
7
|
16
|
Supir
|
4
|
17
|
Tukang Ojek
|
3
|
18
|
Tukang Cukur
|
2
|
19
|
Tukang Batu
|
70
|
20
|
Artis
|
4
|
Jumlah
|
2165
|
Sumber: Profil Desa Sumber-Arum Tahun
2012
Dari
data tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Desa Sumber-Arum bekerja
sebagai karyawan swasta berjumlah 790 orang.
Yang kedua berjumlah 440 orang sebagai buruh tani dan 401 orang sebagai petani,
hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di desa tersebut
berprofesi sebagai petani dan buruh tani, karena keadaan tanah yang subur sehingga
sangat cocok untuk melakukan kegiatan pertanian. Yang ketiga adalah peternak
dengan jumlah 391 orang dan tukang batu berjumlah 70 orang. Sedangkan yag
berprofesi sebagai pegawai negeri sangat sedikit sekali, hal ini menunjukkan
bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi terhadap pekerjaan masyarakat. Masyarakat
yang memiliki pendidikan tinggi bekerja sebagai pegawai, dan masyarakat yang
memiliki pendidikan rendah pada umumnya bekerja sebagai pekrja kasar.
4.1.2.3 penduduk
berdasarkan pendidikan
Gambaran secara rinci tentang jumlah
penduduk Desa Sumber-Arum berdasarkan tingkat pendidikan dapat disajikan pada
tabel 4.3 berikut ini:
Tabel
4.3
Jumlah
Penduduk Berdasarkan Jenis Pendidikan
No
|
Pendidikan
|
Jumlah (orang)
|
1
|
Tidak Sekolah
|
698
|
2
|
Tamat SD
|
1360
|
3
|
Tidak Tamat SD
|
957
|
4
|
Tamat SMP
|
717
|
5
|
Tidak Tamat
SMP
|
540
|
6
|
Tamat SMA
|
622
|
7
|
Tidak Tamat
SMA
|
617
|
8
|
D1
|
79
|
9
|
D2
|
-
|
10
|
D3
|
74
|
11
|
S1
|
68
|
12
|
S2
|
-
|
Jumlah
|
5732
|
Sumber:Profil Desa Sumber-Arum Tahun
2012
Dari
data tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Desa Sumber-Arum paling tinggi adalah tamat Sd berjumlah 1360 orang, tamat
SMP berjumlah 717 orang, tidak tamat SD berjumlah 957 orang, tidak sekolah
berjumlah 698 orang, tamat SMA berjumlah 622 orang, tidak tamat SMA berjumlah
617 orang, tidak tamat SMP 540 orang, pendidikan D1 berjumlah 79 orang, D3
berjumlah 74 orang, S1 68 orang. Hal tersebut menandakan bahwa penduduk di desa
tersebut masih tergolong berpendidikan menengah karena kebanyakan lulus SD,
SMP, SMA, dan sedikit sekali yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal tersebut
karena faktor biaya pendidikan yang di rasa cukup mahal bagi penduduk setempat.
Di Banyuwangi juga baru di buka Perguruan Tinggi Negeri, sehingga sejak dahulu
hanya berdiri Perguruan Tinggi Swasta saja. Sehingga sebagian masyarakat merasa
biaya pendidikan di Perguruan Tinggi swasta cukup mahal, dan apabila ingin
meneruskan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri maka harus berhijrah ke luar
kota. Oleh sebab itu pemerintah harus menyediakan Perguruan Tinggi Negeri di
Banyuwangi agar masyarakat dapat mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dengan
biaya yang terjangkau.
4.1.2.4 penduduk
berdasarkan agama
Jumlah
penduduk Desa Sumber-Arum berdasarkan pemeluk agama dapat disajikan pada tabel
4.4 berikut ini:
Tabel
4.4
Jumlah
Penduduk Berdasarkan Pemeluk Agama
No
|
Agama
|
Jumlah
|
1
|
Islam
|
6716
|
2
|
Kristen
|
69
|
3
|
Katolik
|
-
|
4
|
Hindu
|
82
|
5
|
Budha
|
-
|
Jumlah
|
6867
|
Sumber:Profil Desa Sumber-Arum Tahun
2012
Dari
tabel 4.4 menunjukkan bahwa penduduk Desa Sumber-Arum sebanyak 6716 orang
memeluk agama islam. Keadaan yang demikian di tunjukkan dengan banyaknya
bangunan sarana prasarana ibadah yang berupa masjid dan musholla serta
kehidupan masyarakat Desa Sumber-Arum yang islami dan religius. Warga setempat selalu melakukan kegiatan rutin yang di
laksanakan oleh bapak-bapak atau ibu-ibu setempat. Kegiatan tersebut berupa
pengajian rutin seperti tahlilan, takmiran, khataman, istighosah, dll. Sehingga
dengan adanya kegiatan tersebut di harapkan mampu untuk mempererat tali
silaturahmi di antara mereka, juga agar iman lebih di tingkatkan. Meskipun di
desa tersebut terdapat tiga agama yaki agama budha berjumlah 82 orang dan agama
kristen berjumlah 69 orang, mereka tetap hidup damai dan saling toleransi antar
agama. Hal tersebut terbukti ketika hari raya idul fitri yang di peringati oleh
umat islam, sebagian umat non muslim ikut merayakannya dengan cara menyediakan
kue di rumah untuk tamu yang bersilaturrahmi. Selain itu warga yang non muslim
juga ikut bersilaturrahmi pada tetangga sekitar. Hal tersebut menandakan bahwa
penduduk di Desa Sumber-Arum rukun dan damai meski terdapat perbedaan
keyakinan.
4.1.2.5 Penduduk
Berdasarkan Usia
Jumlah
penduduk Desa Sumber-Arum berdasarkan usia dapat disajikan pada tabel 4.5
berikut ini:
Tabel
4.5
Jumlah
Penduduk Berdasarkan Usia
No
|
Usia
|
Jumlah
|
1
|
0-12 bulan
|
93
|
2
|
1-5 tahun
|
434
|
3
|
5-7 tahun
|
325
|
4
|
7-18 tahun
|
833
|
5
|
18-56
|
3749
|
6
|
Di atas 56
tahun
|
1433
|
Jumlah
|
6867
|
Sumber:Profil Desa Sumber-Arum Tahun
2012
Dari
tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Desa Sumber-Arum di dominasi oleh penduduk dewasa yaitu usia 18-56 tahun
berjumlah 3749 orang, usia di atas 56 tahun atau yang biasa di sbeut dengan
lansia yaitu berjumlah 1433 orang, selanjutnya 7-18 tahun berjumlah 833 orang
atau yang biasa di sbeut dengan remaja, selanjutnya 1-5 tahun berjumlah 434
orang, 5-7 tahun berjumlah 325 orang, dan 0-12 bulan berjumlah 93 orang. Hal
tersebut menandakan bahwa, usia dewasa memiliki peran penting dalam pembangunan
desa, karena usia tersebut merupakan usia produktif yang dapat mempengaruhi
terhadap perkembangan desa. Maju atau tidaknya sebuah desa, di dukung oleh
potensi atau Sumber daya masyarakat setempat. Oleh sebab itu, masyarakat harus
memiliki kemauan yang besar untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Agar
masyarakat dapat bekerja secara layak, baik laki-laki atau perempuan.
4.1.3
Keadaan
Sosial Budaya
Masyarakat
Desa Sumber-Arum memiliki sifat kekeluargaan yang masih kuat, dimana di desa
ini masih terdapat kegiatan-kegiatan seperti gotong royong, pengajian,
selametan, dan sebagainya. Misalnya pada acara pengajian yang di dalamnya juga
terdapat arisan ibu-ibu atau bapak-bapak yang di adakan seminggu dua kali,
yaitu malam rabu dengan malam minggu bagi ibu-ibu, sedangkan bagi bapak-bapak
pada malam jumat dan malam sabtu.
Di
Desa Sumber-Arum juga memiliki orgnisasi-organisasi kemasyarakatan, sebagai
wadah masyarakat untuk membangun ide atau pemikiran, sebagai sarana informasi
dan juga sebagai sarana terjalinnya hubungan baik di dalam masyarakat,
organisasi-organisasi tersebut antara lain:
a. Organisasi
PKK
b. Organisasi
Kelompok Tani
c. Organisasi
Karang Taruna
Kegiatan
gotong-royong bukan saja pada saat melaksanakan bersih desa atau acara-acara
desa, tetapi juga gotong royong yang di adakan apabila ada seorang tetangga
yang sedang membangun rumah, kematian, hajian, pernikahan, masyarakat akan
membantu tanpa imbalan apapun. Gotong royong juga di laksanakan ketika adanya
suatu acara yang di lakukan oleh desa, misalnya membangun jalan atau jembatan,
selokan, merenovasi balai dan kantor desa, membangun Puskesdes (Pusat Kesehatan
Desa), dan bersih desa pada acara tujuh belas agustusan dengan banyak kegiatan
dan perlombaan di dalam acara tersebut. Dalam masyarakat desa gotong-royong
merupakan suatu bentuk kerja sama yang sangat berarti artinya bagi mereka. Dan
biasanya berlaku suatu prinsip solidaritas sosial antara mereka, terutama bila
di antara mereka mengalami kesulitan serta adanya kebiasaan-kebiasaan lainnya
yang semakin erat hubungannya, seperti kematian atau pengajian-pengajian rutin.
Di
Desa Sumber-Arum juga masih menjunjung tinggi adat-istiadat nenek moyang
setempat. Di desa ini masyarakatnya masih melakukan upacara-upacara yang turun
temurun dilakukan seperti adat-istiadat dalam upacara pernikahan, waktu
kehamilan seperti acara tiga dan tujuh bulanan sampai pada kelahiran bayi yaitu
sepasaran dan selapanan, dan waktu kematian seperti tujuh harian, empat puluh
harian, seratus harian, yang terakhir adalah seribu hari. Ini merupakan salah
satu wujud dari pelestarian kebudayaan masyarakat desa setempat.
Kehidupan
masyarakat petani sama dengan masyarakat yang lain, terdapat kebudayaan serta
tradisi dalam hidup mereka. Salah satu kebudayaan atau tradisi dari kehidupan
petani di Desa Sumber-Arum adalah selametan “methik” persiapan akan panen, selametan tersebut di maksudkan agar
hasil dari produksi pertanian mereka mendapatkan hasil yang memuaskan, sehingga
petani memperoleh keuntungan yang besar, selain itu mereka juga berharap agar
padinya di lindungi dari hal-hal yang mengakibatkan tanaman mereka gagal panen,
seperti cuaca hujan yang mengakibtkan mereka menunda panen dan padinya harus
basah karena terkena hujan sehingga ketika di jual padi mereka di beli dengan
harga yang berbeda dari padi kering, tau bahkan mereka harus menjemurnya
sebelum di jual agar harga tetap stabil seperti harga di pasaran saat itu.
Kebudayaan itu menjadi sesuatu yang tidak dapat terpisahkan didalam kehidupan
masyarakat. Sehingga di dalam kehidupan masyarakat dikenal siklus kebudayaan
yang di dalamnya terdapat upacara-upacara serta tradisi yang di laksanakan oelh
masyarakat untuk memperingati sesuatu keadaan yang sakral bagi mereka.
4.1.4
Keadaan
Sosial Ekonomi
Tingkat pendapatan rata-rata
penduduk Desa Sumber-Arum Rp.30.000,00/hari. Untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari sangat minim, seperti untuk makan serta untuk pendidikan sekolah,
untuk memenuhi kebutuhan lain-lain mereka harus mencari tambahan penghasilan
seperti bekerja sebagai buruh dan sebagainya. Secara umum mata pencaharian
masyarakatnya dapat identifikasi ke dalam beberapa sektor, yaitu pertanian,
buruh perkebunan, perdagangan, industri dan lain-lain.
4.1.4.1
Keadaan Petanian
Desa Sumber-Arum dengan luas wilayah 9000,125 ha
terdiri dari tanah sawah 450 ha; tanah tegalan seluas 1.110 ha; tanah pemukiman
14ha; dan tanah pekarangan seluas 5700 ha; tanah perkebunan seluas 1390 ha
yaitu tanah perkebunan rakyat 40 ha; tanah perkebunan swasta 1350ha ; tanah
perkebunan perorangan 5 ha. Kondisi tersebut mendukung sektor pertanian dan
perkebunan menjadi mata pencaharian utama bagi masyarakat Desa Sumber-Arum.
Tabel
4.6
Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan
Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan
No
|
Uraian
|
Keterangan
|
1
|
Jumlah
keluarga memiliki tanah pertanian
|
1.532
|
2
|
Memiliki
|
522
|
3
|
Memiliki
kurang dari 1 ha
|
25
|
4
|
Memiliki
1-5 ha
|
-
|
5
|
Memiliki
5-10 ha
|
-
|
6
|
Memiliki
lebih dari 10 ha
|
-
|
7
|
Jumlah
total keluarga petani
|
5.479
|
Sumber: Profil Desa
Sumber-Arum tahun 2012
Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa mayoritas
penduduk Desa Sumber-Arum memiliki lahan pertanian yang luasnya hanya kurang
dari 1ha. Hal tersebut berarti bahwa banyak sekali petani yang bisa di
golongkan sebagai petani gurem yang luas lahan pertaniannya di bawah 0,5 ha.
Penduduk Desa Sumber-Arum menyebut luas lahan dengan sebutan “bao” yang artinya adalah satu “bao” sama dengan tiga perempat hektar
atau 0,75 ha. Komoditas
tanaman di Desa Sumber-Arum dapat di lihat pada tbel di bawah ini,
Tabel
4.7
Luas Tanaman Pangan Menurut Komoditas Pada Tahun Ini
Luas Tanaman Pangan Menurut Komoditas Pada Tahun Ini
No
|
Uraian
|
Satuan
|
Satuan
|
1
|
Jagung
|
2
ha
|
2
ton/ha
|
2
|
Kacang
tanah
|
2
ha
|
0,5
ton/ha
|
3
|
Kacang
panjang
|
4
ha
|
2
ton/ha
|
4
|
Padi
sawah
|
400
ha
|
2.750
ton/ha
|
5
|
Cabe
|
22
ha
|
10
ton/ha
|
6
|
Tomat
|
3
ha
|
16
ton/ha
|
7
|
Sawi
|
3 ha
|
7
ton/ha
|
8
|
Kubis
|
2
ha
|
1,5
ton/ha
|
9
|
Buncis
|
1
ha
|
0,05
ton/ha
|
10
|
Selada
|
150
ha
|
23
ton/ha
|
Sumber:
Profil Desa Sumber-Arum tahun 2012
Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa luas area
penggunaan lahan untuk produksi dan produktifitas terbesar di Desa Sumber-Arum
adalah tanaman padi dan selada, selanjutnya cabe, tomat, kacang, dan lain-lain.
Padi sebagai komoditas utama di Desa Sumber-Arum karena mayoritas penduduknya
bermata pencaharian sebagai petani dan menggantungkan hidupnya di sektor
pertanian. Sejauh ini di desa tersebut
belum memiliki pabrik atau gudang padi, sehingga ketika petani panen, mereka
membawa hasil panen ke luar desa yang agak jauh dari desa tersebut. Sebagian
petani juga memilih untuk menebaskan padinya pada tengkulak, dengan tujuan
petani tidak perlu mengeluarkan ongkos transportasi ke gudang, serta biaya ngeret, ndoser, ngepak. Bagi petani
padi, yang memiliki hubungan kontrak dengan tengkulak karena pinjaman modal,
petani menyerahkan sepenuhnya padi mereka pada tengkulak tersebut, dengan harga
dan bunga yang sudah di tentukan oleh tengkulak.
desaku tercinta :)
ReplyDeleteterimakasih infonya mbak, kebetulan sangat saya butuhkan. jumat besok mau ke sumberarum untuk pembuatan dokumen desa tangguh bencana. kalo tdk keberatan mnta kontaknya untuk tny2 beberapa hal. ini nmr saya 085 646 646 321. Thanks
ReplyDeletemaaf telat balas,saya baru buka blog pak. ini nope saya 085746531454. kebetulan rumah saya juga di dekat balai desa, maaf telat, hehe
ReplyDeleteWaah baru baca lagi,hehe...
ReplyDelete