Tuesday 14 October 2014

DESA SUMBER-ARUM, SONGGON, BANYUWANGI


4.1 LETAK GEOGRAFIS DESA
Sumber-Arum merupakan salah satu desa di Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi yang merupakan desa pecahan dari desa Seragi pada tahun 1995 dan pada 3 maret tahun 1997 di sahkan oleh GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR melaui surat  keputusan NOMOR 24 TAHUN 1997. Desa Sumber-Arum secara geografis terletak di dataran tinggi dan  sebagian berada didataran rendah berjarak kurang lebih 8km arah barat dari pusat kecamatan dan memiliki potensi yang cukup strategis dengan luas wilayah 9000,125ha yang terbagi menjadi 7 dusun, yakni: Dusun pasar, Dusun Krajan, Dusun Sumber-Asih, Dusun Mangaran, Dusun Kampung anyar, Dusun Bejong, dan Dusun Lider dengan perbatasan wilayah sebagai berikut:
Utara   : berbatasan dengan Kecamatan Bondowoso
Barat   : berbatasan dengan Desa Temu Asri Kecamatan Sempu
Selatan            : berbatasan dengan Desa Seragi Kecamatan Songgon
Timur   : berbatasan dengan Desa Sumber-Bulu Kecamatan Songgon

Desa Sumber-Arum dengan luas wilayah 9000,125ha terdiri dari tanah sawah 450 ha, tanah tegalan seluas 1.110ha, tanah pemukiman 14ha, dan tanah pekarangan seluas 5700ha. Desa Sumber-Arum Kecamatan Songgon memiliki jumlah penduduk 6867 jiwa yang terdiri dari 3701 jiwa penduduk laki-laki dan 3166 jiwa perempuan. Potensi Desa Sumber-Arum cukup besar, baik potensi yang sudah dimanfaatkan maupun yang belum di manfaatkan secara maksimal. Potensi yang ada baik  sumber daya alam maupun sumber daya manusianya perlu terus digali dan dikembangkan untuk kemakmuran masyarakat secara umum.

4.1.2        Demografi Desa
Secara umum gambaran penduduk desa Sumber-Arum dapat di klasifikasikan dalam 4 hal yaitu: berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, agama, usia. Adapun gambaran dari demografi Desa Sumber-Arum sebagai berikut:
4.1.2.1  penduduk berdasarkan jenis kelamin
gambaran secara umum tentang jumlah penduduk Desa Sumber-Arum berdasarkan jenis kelamin dapat disajikan pada tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No
Jenis Kelamin
Jumlah Orang
1
Laki-laki
3.701
2
Perempuan
3.166

Jumlah
6.867
Sumber : Profil Desa Sumber-Arum tahun 2012

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 3.701 orang  penduduk Desa Sumber-Arum berjenis kelamin perempuan sedangkan sisanya sebesar 3.166 orang berjenis kelamin laki-laki. Hal tersebut menunjukkan bahwa penduduk di desa tersebut di dominasi oleh perempuan. Peran perempuan sangat penting, di desa tersebut sebagian perempuan berperan ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga serta sebagai buruh di perkebunan atau buruh tani. Mereka melakukan hal tersebut untuk mendapatkan penghasilan tambahan agar mampu mencukupi kebutuhan hidup terutama untuk biaya pendidikan anak.

4.1.2.2  penduduk berdasarkan pekerjaan
gambaran secara umum tentang jumlah penduduk Desa Sumber-Arum berdasarkan pekerjaan dapat disajikan pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
No
Pekerjaan
Jumlah (orang)
1
Petani
401
2
Pegawai Negeri Sipil
15
3
Buruh Tani
440
4
Industri Rumah Tangga
6
5
Pedagang Keliling
5
6
Peternak
391
7
Montir
11
8
Bidan Negeri
1
9
Pembantu Rumah Tangga
4
10
TNI
1
11
POLRI
1
12
Pensiunan
6
13
Jasa Alternatif
3
14
Karyawan Swasta
790
15
Makelar
7
16
Supir
4
17
Tukang Ojek
3
18
Tukang Cukur
2
19
Tukang Batu
70
20
Artis
4

Jumlah
2165
Sumber: Profil Desa Sumber-Arum Tahun 2012
Dari data tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Desa Sumber-Arum bekerja sebagai karyawan swasta berjumlah 790 orang. Yang kedua berjumlah 440 orang sebagai buruh tani dan 401 orang sebagai petani, hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di desa tersebut berprofesi sebagai petani dan buruh tani, karena keadaan tanah yang subur sehingga sangat cocok untuk melakukan kegiatan pertanian. Yang ketiga adalah peternak dengan jumlah 391 orang dan tukang batu berjumlah 70 orang. Sedangkan yag berprofesi sebagai pegawai negeri sangat sedikit sekali, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi terhadap pekerjaan masyarakat. Masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi bekerja sebagai pegawai, dan masyarakat yang memiliki pendidikan rendah pada umumnya bekerja sebagai pekrja kasar.

4.1.2.3  penduduk berdasarkan pendidikan
Gambaran secara rinci tentang jumlah penduduk Desa Sumber-Arum berdasarkan tingkat pendidikan dapat disajikan pada tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pendidikan
No
Pendidikan
Jumlah (orang)
1
Tidak Sekolah
698
2
Tamat SD
1360
3
Tidak Tamat SD
957
4
Tamat SMP
717
5
Tidak Tamat SMP
540
6
Tamat SMA
622
7
Tidak Tamat SMA
617
8
D1
79
9
D2
-
10
D3
74
11
S1
68
12
S2
-

Jumlah
5732
Sumber:Profil Desa Sumber-Arum Tahun 2012
Dari data tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Desa Sumber-Arum paling tinggi adalah tamat Sd berjumlah 1360 orang, tamat SMP berjumlah 717 orang, tidak tamat SD berjumlah 957 orang, tidak sekolah berjumlah 698 orang, tamat SMA berjumlah 622 orang, tidak tamat SMA berjumlah 617 orang, tidak tamat SMP 540 orang, pendidikan D1 berjumlah 79 orang, D3 berjumlah 74 orang, S1 68 orang. Hal tersebut menandakan bahwa penduduk di desa tersebut masih tergolong berpendidikan menengah karena kebanyakan lulus SD, SMP, SMA, dan sedikit sekali yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal tersebut karena faktor biaya pendidikan yang di rasa cukup mahal bagi penduduk setempat. Di Banyuwangi juga baru di buka Perguruan Tinggi Negeri, sehingga sejak dahulu hanya berdiri Perguruan Tinggi Swasta saja. Sehingga sebagian masyarakat merasa biaya pendidikan di Perguruan Tinggi swasta cukup mahal, dan apabila ingin meneruskan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri maka harus berhijrah ke luar kota. Oleh sebab itu pemerintah harus menyediakan Perguruan Tinggi Negeri di Banyuwangi agar masyarakat dapat mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dengan biaya yang terjangkau.

4.1.2.4  penduduk berdasarkan agama
Jumlah penduduk Desa Sumber-Arum berdasarkan pemeluk agama dapat disajikan pada tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Pemeluk Agama

No
Agama
Jumlah
1
Islam
6716
2
Kristen
69
3
Katolik
-
4
Hindu
82
5
Budha
-

Jumlah
6867
Sumber:Profil Desa Sumber-Arum Tahun 2012
Dari tabel 4.4 menunjukkan bahwa penduduk Desa Sumber-Arum sebanyak 6716 orang memeluk agama islam. Keadaan yang demikian di tunjukkan dengan banyaknya bangunan sarana prasarana ibadah yang berupa masjid dan musholla serta kehidupan masyarakat Desa Sumber-Arum yang islami dan religius. Warga setempat selalu melakukan kegiatan rutin yang di laksanakan oleh bapak-bapak atau ibu-ibu setempat. Kegiatan tersebut berupa pengajian rutin seperti tahlilan, takmiran, khataman, istighosah, dll. Sehingga dengan adanya kegiatan tersebut di harapkan mampu untuk mempererat tali silaturahmi di antara mereka, juga agar iman lebih di tingkatkan. Meskipun di desa tersebut terdapat tiga agama yaki agama budha berjumlah 82 orang dan agama kristen berjumlah 69 orang, mereka tetap hidup damai dan saling toleransi antar agama. Hal tersebut terbukti ketika hari raya idul fitri yang di peringati oleh umat islam, sebagian umat non muslim ikut merayakannya dengan cara menyediakan kue di rumah untuk tamu yang bersilaturrahmi. Selain itu warga yang non muslim juga ikut bersilaturrahmi pada tetangga sekitar. Hal tersebut menandakan bahwa penduduk di Desa Sumber-Arum rukun dan damai meski terdapat perbedaan keyakinan. 

4.1.2.5  Penduduk Berdasarkan Usia
Jumlah penduduk Desa Sumber-Arum berdasarkan usia dapat disajikan pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

No
Usia
Jumlah
1
0-12 bulan
93
2
1-5 tahun
434
3
5-7 tahun
325
4
7-18 tahun
833
5
18-56
3749
6
Di atas 56 tahun
1433

Jumlah
6867
Sumber:Profil Desa Sumber-Arum Tahun 2012
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Desa Sumber-Arum di dominasi oleh penduduk dewasa yaitu usia 18-56 tahun berjumlah 3749 orang, usia di atas 56 tahun atau yang biasa di sbeut dengan lansia yaitu berjumlah 1433 orang, selanjutnya 7-18 tahun berjumlah 833 orang atau yang biasa di sbeut dengan remaja, selanjutnya 1-5 tahun berjumlah 434 orang, 5-7 tahun berjumlah 325 orang, dan 0-12 bulan berjumlah 93 orang. Hal tersebut menandakan bahwa, usia dewasa memiliki peran penting dalam pembangunan desa, karena usia tersebut merupakan usia produktif yang dapat mempengaruhi terhadap perkembangan desa. Maju atau tidaknya sebuah desa, di dukung oleh potensi atau Sumber daya masyarakat setempat. Oleh sebab itu, masyarakat harus memiliki kemauan yang besar untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Agar masyarakat dapat bekerja secara layak, baik laki-laki atau perempuan.

4.1.3        Keadaan Sosial Budaya
Masyarakat Desa Sumber-Arum memiliki sifat kekeluargaan yang masih kuat, dimana di desa ini masih terdapat kegiatan-kegiatan seperti gotong royong, pengajian, selametan, dan sebagainya. Misalnya pada acara pengajian yang di dalamnya juga terdapat arisan ibu-ibu atau bapak-bapak yang di adakan seminggu dua kali, yaitu malam rabu dengan malam minggu bagi ibu-ibu, sedangkan bagi bapak-bapak pada malam jumat dan malam sabtu.
Di Desa Sumber-Arum juga memiliki orgnisasi-organisasi kemasyarakatan, sebagai wadah masyarakat untuk membangun ide atau pemikiran, sebagai sarana informasi dan juga sebagai sarana terjalinnya hubungan baik di dalam masyarakat, organisasi-organisasi tersebut antara lain:
a.       Organisasi PKK
b.      Organisasi Kelompok Tani
c.       Organisasi Karang Taruna

Kegiatan gotong-royong bukan saja pada saat melaksanakan bersih desa atau acara-acara desa, tetapi juga gotong royong yang di adakan apabila ada seorang tetangga yang sedang membangun rumah, kematian, hajian, pernikahan, masyarakat akan membantu tanpa imbalan apapun. Gotong royong juga di laksanakan ketika adanya suatu acara yang di lakukan oleh desa, misalnya membangun jalan atau jembatan, selokan, merenovasi balai dan kantor desa, membangun Puskesdes (Pusat Kesehatan Desa), dan bersih desa pada acara tujuh belas agustusan dengan banyak kegiatan dan perlombaan di dalam acara tersebut. Dalam masyarakat desa gotong-royong merupakan suatu bentuk kerja sama yang sangat berarti artinya bagi mereka. Dan biasanya berlaku suatu prinsip solidaritas sosial antara mereka, terutama bila di antara mereka mengalami kesulitan serta adanya kebiasaan-kebiasaan lainnya yang semakin erat hubungannya, seperti kematian atau pengajian-pengajian rutin.
Di Desa Sumber-Arum juga masih menjunjung tinggi adat-istiadat nenek moyang setempat. Di desa ini masyarakatnya masih melakukan upacara-upacara yang turun temurun dilakukan seperti adat-istiadat dalam upacara pernikahan, waktu kehamilan seperti acara tiga dan tujuh bulanan sampai pada kelahiran bayi yaitu sepasaran dan selapanan, dan waktu kematian seperti tujuh harian, empat puluh harian, seratus harian, yang terakhir adalah seribu hari. Ini merupakan salah satu wujud dari pelestarian kebudayaan masyarakat desa setempat.
Kehidupan masyarakat petani sama dengan masyarakat yang lain, terdapat kebudayaan serta tradisi dalam hidup mereka. Salah satu kebudayaan atau tradisi dari kehidupan petani di Desa Sumber-Arum adalah selametan “methik” persiapan akan panen, selametan tersebut di maksudkan agar hasil dari produksi pertanian mereka mendapatkan hasil yang memuaskan, sehingga petani memperoleh keuntungan yang besar, selain itu mereka juga berharap agar padinya di lindungi dari hal-hal yang mengakibatkan tanaman mereka gagal panen, seperti cuaca hujan yang mengakibtkan mereka menunda panen dan padinya harus basah karena terkena hujan sehingga ketika di jual padi mereka di beli dengan harga yang berbeda dari padi kering, tau bahkan mereka harus menjemurnya sebelum di jual agar harga tetap stabil seperti harga di pasaran saat itu. Kebudayaan itu menjadi sesuatu yang tidak dapat terpisahkan didalam kehidupan masyarakat. Sehingga di dalam kehidupan masyarakat dikenal siklus kebudayaan yang di dalamnya terdapat upacara-upacara serta tradisi yang di laksanakan oelh masyarakat untuk memperingati sesuatu keadaan yang sakral bagi mereka.

4.1.4        Keadaan Sosial Ekonomi  
            Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Desa Sumber-Arum Rp.30.000,00/hari. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sangat minim, seperti untuk makan serta untuk pendidikan sekolah, untuk memenuhi kebutuhan lain-lain mereka harus mencari tambahan penghasilan seperti bekerja sebagai buruh dan sebagainya. Secara umum mata pencaharian masyarakatnya dapat identifikasi ke dalam beberapa sektor, yaitu pertanian, buruh perkebunan, perdagangan, industri dan lain-lain.
4.1.4.1 Keadaan Petanian
Desa Sumber-Arum dengan luas wilayah 9000,125 ha terdiri dari tanah sawah 450 ha; tanah tegalan seluas 1.110 ha; tanah pemukiman 14ha; dan tanah pekarangan seluas 5700 ha; tanah perkebunan seluas 1390 ha yaitu tanah perkebunan rakyat 40 ha; tanah perkebunan swasta 1350ha ; tanah perkebunan perorangan 5 ha. Kondisi tersebut mendukung sektor pertanian dan perkebunan menjadi mata pencaharian utama bagi masyarakat Desa Sumber-Arum.



Tabel 4.6
Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan
No
Uraian
Keterangan
1
Jumlah keluarga memiliki tanah pertanian
1.532
2
Memiliki
522
3
Memiliki kurang dari 1 ha
25
4
Memiliki 1-5 ha
-
5
Memiliki 5-10 ha
-
6
Memiliki lebih dari 10 ha
-
7
Jumlah total keluarga petani
5.479
Sumber: Profil Desa Sumber-Arum tahun 2012
Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Desa Sumber-Arum memiliki lahan pertanian yang luasnya hanya kurang dari 1ha. Hal tersebut berarti bahwa banyak sekali petani yang bisa di golongkan sebagai petani gurem yang luas lahan pertaniannya di bawah 0,5 ha. Penduduk Desa Sumber-Arum menyebut luas lahan dengan sebutan “bao” yang artinya adalah satu “bao” sama dengan tiga perempat hektar atau 0,75 ha. Komoditas tanaman di Desa Sumber-Arum dapat di lihat pada tbel di bawah ini,
Tabel 4.7
Luas Tanaman Pangan Menurut Komoditas Pada Tahun Ini
No
Uraian
Satuan
Satuan
1
Jagung
2 ha
2 ton/ha
2
Kacang tanah
2 ha
0,5 ton/ha
3
Kacang panjang
4 ha
2 ton/ha
4
Padi sawah
400 ha
2.750 ton/ha
5
Cabe
22 ha
10 ton/ha
6
Tomat
3 ha
16 ton/ha
7
Sawi
 3 ha
7 ton/ha
8
Kubis
2 ha
1,5 ton/ha
9
Buncis
1 ha
0,05 ton/ha
10
Selada
150 ha
23 ton/ha
Sumber: Profil Desa Sumber-Arum tahun 2012
Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa luas area penggunaan lahan untuk produksi dan produktifitas terbesar di Desa Sumber-Arum adalah tanaman padi dan selada, selanjutnya cabe, tomat, kacang, dan lain-lain. Padi sebagai komoditas utama di Desa Sumber-Arum karena mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan menggantungkan hidupnya di sektor pertanian. Sejauh ini di desa tersebut belum memiliki pabrik atau gudang padi, sehingga ketika petani panen, mereka membawa hasil panen ke luar desa yang agak jauh dari desa tersebut. Sebagian petani juga memilih untuk menebaskan padinya pada tengkulak, dengan tujuan petani tidak perlu mengeluarkan ongkos transportasi ke gudang, serta biaya ngeret, ndoser, ngepak. Bagi petani padi, yang memiliki hubungan kontrak dengan tengkulak karena pinjaman modal, petani menyerahkan sepenuhnya padi mereka pada tengkulak tersebut, dengan harga dan bunga yang sudah di tentukan oleh tengkulak.

4 comments:

  1. terimakasih infonya mbak, kebetulan sangat saya butuhkan. jumat besok mau ke sumberarum untuk pembuatan dokumen desa tangguh bencana. kalo tdk keberatan mnta kontaknya untuk tny2 beberapa hal. ini nmr saya 085 646 646 321. Thanks

    ReplyDelete
  2. maaf telat balas,saya baru buka blog pak. ini nope saya 085746531454. kebetulan rumah saya juga di dekat balai desa, maaf telat, hehe

    ReplyDelete